REFORMASI INTELIJEN INDONESIA FOR DUMMIES

reformasi intelijen indonesia for Dummies

reformasi intelijen indonesia for Dummies

Blog Article

Dalam sejarah perkembangan bangsa, Indonesia mengalami beberapa kali pendadakan strategis yang dampaknya cukup lethal. Beberapa pendadakan strategis tersebut antara lain:

Reformasi intelijen di Indonesia harus disesuaikan dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Intelijen Negara, dimana pada undang-undang tersebut di dalamnya telah mengatur tentang paradigma intelijen, fungsi dan kewenangan lembaga intelijen, kerahasiaan intelijen, serta aspek pidana dan perlindungan intelijen.

Media massa sangat efektif menggiring opini publik, untuk menghakimi sesuatu yang belum pasti terjadi. Medan perang intelijen ke depan adalah informasi dan pembentukan opini. Penggalangan media dan opini yang intens tanpa mengabaikan kebebasan pers, harus dilakukan secara terpola dan komprehensif. Dalam hal ini kuncinya bukan hanya bereaksi dan melakukan counter

To browse Academia.edu and the broader Web faster plus more securely, remember to have a several seconds to enhance your browser.

Untuk mencegah terulangnya pendadakan strategis perlu dilakukan penguatan terhadap intelijen di Indonesia. Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam rangka penguatan intelijen negara. Langkah pertama adalah dengan memperbaiki intelligence cycle, sebagaimana diketahui faktor kegagalan intelijen terjadi apabila salah satu dari tahapan intelligence cycle mengalami kesalahan atau kegagalan maka dipastikan intelijen akan gagal oleh karena itu siklus intelijen harus berjalan sempurna.

[twenty] Moerdani is known as a armed forces officer who has actually been involved in the intelligence pursuits quite a bit, so his determine is often deemed mysterious. Moerdani was specifically involved with the army operation handling the hijacking of Garuda Indonesia Flight 206 at Don Mueang Airport, Bangkok, Thailand on March 28, 1981, an party which was afterwards documented as the initial aircraft hijacking in Indonesian airline background and the 1st act of jihadist terrorism in Indonesia.

Propelled by acquisitive motives for war provides, the Japanese entered Indonesia rather very easily because of their ability to fit in Along with the political trend of time. Introducing them selves as “the chief, protector, light of Asia” and “more mature brother,” the Japanese’s true legacy was the generation of possibilities for indigenous Indonesians to get involved in politics, administration, as well as the military services.

Ray Kebanggaan sebagai wartawan adalah selalu silahturahmi kepada semua pihak, tetap belajar dan selalu konfirmasi dalam pemberitaan yang adil dan berimbang.

(Strategic Intelligence Agency, BAIS) and designed a global network by managing defense attaches in Indonesia’s Embassies. With substantial spending budget aid and a solid network at your house and abroad, BAIS inevitably turned the intelligence agency that stood out and outperformed other agencies.[23]

. At every amount of civilian federal government, There's a military element A part of a Discussion board known as the Musyawarah Pimpinan Daerah

Jika terjadi kesalahan perintah oleh person maka yang seharusnya bertanggung jawab untuk ditindak secara hukum adalah pemberi perintah operasi.

atas informasi yang keliru, tetapi harus mengambil inisiatif untuk membangun opini umum yang menguntungkan pihak sendiri.

Tetapi makna intelijen yang sebenarnya tidak selalu harus negatif, sepanjang kegiatan intelijen diartikan sebagai kegiatan pengumpulan informasi yang digunakan untuk memberikan peringatan dini guna mencegah ancaman terhadap keamanan nasional, maka pada dasarnya kegiatan intelijen adalah suatu kebutuhan bagi setiap warga negara.

BIN mendapatkan wewenang dan tanggung jawab dalam menangani Covid-19 intelijen indonesia untuk menjamin keselamatan dan eksistensi bangsa dan negara serta kepentingan keamanan nasional.

Report this page